Minggu, 20 Januari 2013

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENGANGKATAN CALON KEPALA SEKOLAH SMP/SMA NEGERI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG


ABSTRAK

Kemajuan suatu sekolah tidak lepas dari pengaruh bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam mengelola seluruh sumber daya yang ada pada sekolah tersebut. Jabatan Kepala sekolah merupakan pengembangan karier bagi seorang guru. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal ini guru-guru yang memiliki potensi dan prestasi untuk menjadi kepala sekolah agar dapat diwujudkan pendidikan yang berkualitas. Dengan diberlakukannya otonomi daerah maka pengangkatan kepala sekolah negeri tersebut menjadi wewenang Dinas Pendidikan masing-masing daerah/kabupaten di Indonesia. Pengambilan keputusan penentuan calon kepala sekolah pada Dinas Pendidikan Daerah merupakan hal yang relatif sulit karena terdapat berbagai kriteria yang mempengaruhi, dan kriteria-kriteria tersebut sebagian merupakan kriteria yang bersifat subjektif meskipun ada juga kriteria yang sifatnya objektif yang dapat dilihat dari penilaian administratif. Seorang kepala sekolah yang ideal diharapkan mampu menguasai secara maksimal keseluruhan kriteria penilaian tersebut. Pada tugas akhir  ini dibangun suatu SPK untuk membantu Dinas Pendidikan Daerah dalam pengambilan keputusan penentuan guru-guru yang tepat untuk menjabat kepala sekolah SMP/SMA Negeri dan meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan panitia seleksi dengan melihat kedekatan relatif dari nilai kriteria peserta terhadap ideal solutions yaitu nilai terbaik untuk setiap kriteria yang diperoleh peserta seleksi. Metode yang digunakan untuk menentukan kelayakan dan prioritas dalam seleksi calon kepala sekolah ini menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process), kemudian perangkat lunak ini akan diimplementasikan dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQLServer 2000 sebagai databasenya.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, seleksi calon kepala sekolah,
AHP (Analytical
         Hierarchy Process)

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Kemajuan suatu sekolah tidak lepas dari pengaruh bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam mengelola seluruh sumber daya yang ada pada sekolah tersebut. Jabatan Kepala sekolah merupakan pengembangan karier bagi seorang guru. Kepala sekolah adalah guru yang memenuhi persyaratan tertentu dengan diberikan tugas tambahan untuk memimpin dan mengelola penyelenggaraan sekolah.
Kepala sekolah harus menjadi bagian integral dalam peningkatan mutu pendidikan agar bersama guru, dan staf sekolah lainnya mampu berkolaborasi membina dan mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yg bersangkutan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yg telah ditetapkan. Dengan diberlakukan otonomi daerah, maka pengangkatan kepala sekolah menjadi wewenang Dinas Pendidikan masing-masing daerah. Pengambilan keputusan penentuan calon kepala sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang merupakan hal yg relatif sulit krn terdapat berbagai kriteria yg mempengaruhi (baik kriteria yg bersifat subyektif maupun obyektif). Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal ini guru-guru yang memiliki potensi dan prestasi untuk menjadi kepala sekolah agar dapat diwujudkan pendidikan yang berkualitas.
Dalam mencapai hal tersebut diperlukan Sistem Penunjang Keputusan atau Decision Support System (DSS). DSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis sehingga proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelaku bisnis bisa menjadi lebih berkualitas. Analisis tersebut didasarkan pada keadaan bisnis yang sedang berjalan yang digabungkan dengan data-data dari luar perusahaan dan data privat dari pengambil keputusan (Kusrini, 2007).
Data yang digunakan untuk Decision Support System (DSS) atau sistem pendukung keputusan tersebut berasal dari penilaian kecerdasan, kepribadian dan pengalaman kerja. Sistem pendukung keputusan tersebut kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan pemilihan calon kepala sekolah.  Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pengangkatan Calon Kepala Sekolah SMP/SMA Negeri Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang “.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu bagaimana Sistem Pendukung Keputusan dapat digunakan untuk menyeleksi calon Kepala sekolah, untuk menentukan kandidat Calon Kepala Sekolah yg nantinya akan menjabat sebagai Kepala Sekolah pada SMP/SMA Negeri pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.
1.3     Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan penelitian yang penulis buat ini, penulis membatasi pada  pembuatan Sistem Pendukung Keputusan dalam seleksi pengangkatan calon Kepala Sekolah SMP/SMA Negeri pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.

1.4  Tujuan Penelitian
Membangun perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan bagi panitia dan tim seleksi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, untuk menentukan kandidat calon kepala sekolah pada SMP/SMA Negeri pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.


BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Kemajuan suatu sekolah tidak lepas dari pengaruh bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam mengelola seluruh sumber daya yang ada pada sekolah tersebut. Jabatan Kepala sekolah merupakan pengembangan karier bagi seorang guru. Kepala sekolah adalah guru yang memenuhi persyaratan tertentu dengan diberikan tugas tambahan untuk memimpin dan mengelola penyelenggaraan sekolah.
Kepala sekolah harus menjadi bagian integral dalam peningkatan mutu pendidikan agar bersama guru, dan staf sekolah lainnya mampu berkolaborasi membina dan mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yg bersangkutan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yg telah ditetapkan. Dengan diberlakukan otonomi daerah, maka pengangkatan kepala sekolah menjadi wewenang Dinas Pendidikan masing-masing daerah. Pengambilan keputusan penentuan calon kepala sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang merupakan hal yg relatif sulit krn terdapat berbagai kriteria yg mempengaruhi (baik kriteria yg bersifat subyektif maupun obyektif). Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal ini guru-guru yang memiliki potensi dan prestasi untuk menjadi kepala sekolah agar dapat diwujudkan pendidikan yang berkualitas.
Dalam mencapai hal tersebut diperlukan Sistem Penunjang Keputusan atau Decision Support System (DSS). DSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis sehingga proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelaku bisnis bisa menjadi lebih berkualitas. Analisis tersebut didasarkan pada keadaan bisnis yang sedang berjalan yang digabungkan dengan data-data dari luar perusahaan dan data privat dari pengambil keputusan (Kusrini, 2007).
Data yang digunakan untuk Decision Support System (DSS) atau sistem pendukung keputusan tersebut berasal dari penilaian kecerdasan, kepribadian dan pengalaman kerja. Sistem pendukung keputusan tersebut kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan pemilihan calon kepala sekolah.  Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pengangkatan Calon Kepala Sekolah SMP/SMA Negeri Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang “.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu bagaimana Sistem Pendukung Keputusan dapat digunakan untuk menyeleksi calon Kepala sekolah, untuk menentukan kandidat Calon Kepala Sekolah yg nantinya akan menjabat sebagai Kepala Sekolah pada SMP/SMA Negeri pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.

1.3     Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan penelitian yang penulis buat ini, penulis membatasi pada  pembuatan Sistem Pendukung Keputusan dalam seleksi pengangkatan calon Kepala Sekolah SMP/SMA Negeri pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.

1.4  Tujuan Penelitian
Membangun perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan bagi panitia dan tim seleksi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, untuk menentukan kandidat calon kepala sekolah pada SMP/SMA Negeri pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.


1.4  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.       Manfaat bagi Peneliti:
Peneliti mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan alternatif pemecahan masalah dalam dunia kerja melalui penerapan ilmu sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
2.       Manfaat bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang :
Sarana penting dalam mengelola data penilaian dalam menentukan calon kepala sekolah dan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan teknologi dengan diberlakukannya sistem tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI

1.1  Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan jantung bagi sebagian besar organisasi. Sistem informasi tersebut mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan khusus. Perkembangan teknologi informasi dewasa ini menuntut sebuah dinas bekerja secara maksimal demi kenyamanan pelayanannya kepada publik,atas dasar itu diperlukan sebuah sistem yang mampu mengoptimalkan kinerja melalui sistem penunjang keputusan proses pengambilan keputusan dengan melibatkan DSS sebagai salah satu pedoman dalam menentukan sebuah keputusan.

1.2  Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Michael S. Scott Morton dan Gorry (1970-an) berpendapat bahwa DSS merupakan Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunkan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur. Menurut (Keen et al, 1978 dalam Turban et al, 2005) sistem penunjang keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. SPK adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur.

1.3  Komponen-komponen Sistem Pendukung keputusan
1.      Subsistem Manajemen Basis Data (Data base Management Subsystem)
Perbedaan mendasar antara database untuk SPK dan non-SPK. Pertama, yaitu sumber data SPK lebih “luas” dari pada non-SPK dimana data harus berasal dari intern dan ekstern karena proses pengambilan keputusan membutuhkan banyak data valid. kedua SPK membutuhkan proses ekstraksi dan DBMS yang dalam pengelolaannya harus cukup fleksibel untuk memungkinkan penambahan dan pengurangan secara cepat.

2.      Subsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem)
Salah satu keunggulan SPK adalah kemampuan untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan database sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi.
3.      Subsistem Perangkat Lunak Penyelanggara Dialog (Dialog Generation and Management Software)
Karakteristik SPK timbul dari fleksibilitasnya dan kemampuan interaksi antara sistem dan pemakai, yang dinamakan subsistem dialog. Dimana, subsistem dialog ini terbagi menjadi tiga bagian yakni: Bahasa aksi, Bahasa tampilan atau presentasi dan Bahasa pengetahuan.

1.4  Ciri-ciri dan Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
1.      SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak.
2.      SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan data.
3.      SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara manusia dengan komputer.
4.      SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

1.5  ANALYTIC HIRARCHY PROCESS (AHP)
AHP adalah sebuah metode memecah permasalahan yang komplek/ rumit dalam situasi yang tidak terstruktur menjadi bagian-bagian komponen. Mengatur bagian atau variabel ini menjadi suatu bentuk susunan hierarki, kemudian memberikan nilai numerik untuk penilaian subjektif terhadap kepentingan relatif dari setiap variabel dan mensintesis penilaian untuk variabel mana yang memiliki prioritas tertinggi yang akan mempengaruhi penyelesaian dari situasi tersebut. AHP menggabungkan pertimbangan dan penilaian pribadi dengan cara yang logis dan dipengaruhi imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun hierarki dari suatu masalah yang berdasarkan logika, intuisi dan juga pengalaman untuk memberikan pertimbangan. AHP merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengerti dan memberikan perkiraan interaksi sistem secara keseluruhan.
Prosedur dalam menggunakan metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1.      Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi Penyusunan hirarki yaitu dengan menentukan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. Level berikutnya terdiri dari kriteria-kriteria untuk menilai atau mempertimbangkan alternatif-alternatif yang ada dan menentukan alternatif-alternatif tersebut. Setiap kriteria dapat memiliki subkriteria dibawahnya dan setiap kriteria dapat memiliki nilai intensitas masing-masing.
2.       Menentukan prioritas elemen dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Membuat perbandingan berpasangan Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang di berikan. Untuk perbandingan berpasangan digunakan bentuk matriks. Matriks bersifat sederhana, berkedudukan kuat yang menawarkan kerangka untuk memeriksa konsistensi, memperoleh informasi tambahan dengan membuat semua perbandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk merubah pertimbangan. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level paling atas hirarki untuk memilih kriteria, misalnya C, kemudian dari level dibawahnya diambil elemen-elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2, A3, A4, A5, maka susunan elemen-elemen pada sebuah matrik seperti Tabel 1.
b.      Mengisi matrik perbandingan berpasangan. Untuk mengisi matrik perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari satu elemen terhadap elemen lainnya yang dimaksud dalam bentuk skala dari 1 sampai dengan 9. Skala ini mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1 sampai 9 untuk pertimbangan dalam perbandingan berpasangan elemen pada setiap level hirarki terhadap suatu kriteria di level yang lebih tinggi. Apabila suatu elemen dalam matrik dan dibandingkan dengan dirinya sendiri, maka diberi nilai 1. Jika i dibanding j mendapatkan nilai tertentu, maka j dibanding i merupakan kebalikkannya. Pada tabel 2 memberikan definisi dan penjelasan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai tingkat kepentingan suatu elemen dengan elemen lainnya.

BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN

1.1    Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting dalam pembangunan maupun pengembangan suatu sistem, karena analisis sistem yang baik akan berbanding lurus dengan keberhasilan yang dicapai dan memudahkan dalam pengerjaan tahapan-tahapan berikutnya, seperti perancangan dan implementasi sistem.
1.1.1   Identifikasi Masalah
Proses seleksi pengangkatan Kepala Sekolah yang berkualitas oleh dinas menggunakan beberapa kriteria sesuai dengan peraturan yang ada yaitu dengan cara melakukan beberapa tes dan menghasilkan Data tes manual berupa kertas hasil tes. Dalam penilaian manual seperti ini terkadang terjadi kesalahan seperti adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang bersifat subyektif, penumpukan file-file dan keterlambatan pengambilan keputusan untuk hasil tes yang telah dilakukan, keterlambatan pengumuman hasil tes dan salah pemberian nilai untuk hasil tes masih sering terjadi karena kelalaian manusia.
1.1.2   Sistem yang sedang Berjalan
1.      Calon Kepala Sekolah harus melalui beberapa tes untuk memperebutkan suatu jabatan tersebut. Dan hasil tes itu masih berupa data-data manual berupa lembaran kertas
2.      Sistem penilaian secara manual yang rumit menimbulkan kesan proses pengangkatan jabatan menjadi lambat .
3.1.3 Kebutuhan Sistem
1.    Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang mampu dilakukan oleh sistem beserta informasi-informasi yang dihasilkan oleh sistem, berikut beberapa kebutuhan fungsional dari sistem pemilihan Kepala Sekolah.

2.      Kebutuhan Non Fungsional
1.      Operasioanal
·         Dianjurkan untuk digunakan pada sistem operasi Windows XP.
·         Spesifikasi computer minimum Pentium IV
·         Kebutuhan minimum memori 256MB RAM
2.      Security
·         Sistem programnyanya dilengkapi dengan login password, sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat mengakses programnya.
3.      Informasi
·         Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang dimasukkan oleh pengguna salah.
3.1.4   Data yang digunakan
Data-data yang dibutuhkan oleh sistem ada dua bagian yaitu, data internal dan data private. Data internal adalah data yang berasal dari dinas itu sendiri seperti data penilaian yang akan diseleksi. Data private merupakan nilai-nilai yang diberikan oleh seorang pengambil keputusan (Gubernur) misalnya pemberian nilai kriteria untuk nilai akhir untuk Kepala Sekolah yang dibutuhkan.

3.2        Metode ANALYTIC HIRARCHY PROCESS (AHP)
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode AHP (Analytic Hirarchy Process) yang nantinya dari proses tersebut bisa menghasilkan hasil dari seleksi yang berarti penentuan nilai kecerdasan, kepribadian dan pengalaman kerja. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, strategik dan  dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hirarki. .

3.3 Perancangan Sistem
3.3.1 Proses Model
Pemodelan Proses yakni mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu. Pada laporan ini, akan dibuat DFD (Data Flow Diagram) logis yang menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana user akan menjalankan sistem tersebut.
1.      Data Flow yang diusulkan
DFD Level Context (level 0)
             



Keterangan :
Entitas bagian penyeleksi melakukan login dan melakukan entry data SPK kemudian system akan mengolah data-data tersebut kemudian system akan memberikan hasil pengolahan kepada bagian penyeleksi pengambil keputusan memberikan data nilai dan akan menerima laporan dari sistem SPK tersebut. Hasil dari laporan ini akan digunakan untuk mengambil keputusan
3.3.2 Perancangan Database
Database dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan computer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat. Database merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi pemakai.

3.4 Implementasi dan Pembahasan
3.4.1 Implementasi
Implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat penggunaan memanfaatkan sistemnya.
3.4.1.1  Implementasi Tabel

Keterangan :
1.      Perolehan nilai, di dapat dari hasil tes yang dilakukan dari pihak sekolah.
2.      Hasil keputusan diperoleh dari 3 kriteria, yaitu: kecerdasan, kepribadian dan pengalaman kerja.

3.4.1.2Implementasi Input
 
1.        Implementasi Input Login

 
5.      Implementasi Input Kepribadian

6.      Implementasi Input Pengalaman kerja

7.      Implementasi Input Hasil



BAB VI
PENUTUP

1.1  Kesimpulan
1.      Sistem ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada proses seleksi (penilaian) calon Kepala Sekolah, menghindari adanya subyektifitas pengambilan keputusan.
2.      Hasil penilaian dapat digunakan untuk melandasi pengambilan keputusan dalam hal calon kepala sekolah manakah yang layak untuk diangkat sebagai kandidat calon kepala sekolah yang nantinya akan akan diangkat sebagai calon kepala sekolah SMP/SMA Negeri pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.

1.2  Saran
Dari perancangan sistem yang diusulkan, maka penulis memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat sebagai berikut :
1.      Program aplikasi baru menggunakan microsoft visual basic 6.0 sebaiknya dipergunakan dan dijalankan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan proses pendataan pegawai dan pelaporan.
2.      Gunakan perangkat komputer baik itu hardware maupun software untuk menjalankan atau mengaplikasikan sistem baru dengan baik demi kelancaran proses data.
3.       Untuk perawatan dan pemeliharaan perangkat tersebut berikan tempat khusus yang bebas dari debu, gunakan arus listrik yang normal untuk keamanan hardware. Untuk keamanan software gunakanlah antivirus yang terbaru.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aditya, W., Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan Metode AHP Untuk Pembelian Barang, Yogyakarta, Skripsi Ilkom FMIPA UGM, 2005.
[2] Denny, H., Frame Work Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP, Yogyakarta, Skripsi Ilkom FMIPA UGM, 2006.
[3] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta, C.V Andi Offset, 2007.
[4] McLeod, R.J. and Schell, G., Management Information Systems, Eight Edition, Prentice Hall, 2004.
[5] Nugroho, B., Membuat Aplikasi Penjualan dengan Visual Basic 6.0 dan MySQL, Yogyakarta, Ardana Media, 2006.







7 komentar:

  1. boleh gak q minta surce codenya ??

    BalasHapus
  2. boleh gak q minta surce codenya ??

    BalasHapus
  3. boleh minta source codenya gak?

    BalasHapus
  4. KAK MINTA TOLONG .... BOLEH GAK MINTA CODENYA PLIS

    BalasHapus
  5. 3.1.3 Kebutuhan Sistem
    1. Kebutuhan Fungsional
    berikut beberapa kebutuhan fungsional dari sistem pemilihan Kepala Sekolah:

    *kok gak ada lanjutanya kebutuhan fungsionalnya? bisa dijelaskan mas?

    BalasHapus
  6. mbak kalo boleh tau nama dosen pembimbingnya siapa yah ? tolong dijawab

    BalasHapus